Pengaruh Islam di Pagaruyung berkembang kira-kira pada abad ke-16 Masehi , yaitu melalui para musafir dan guru agama yang singgah atau datang dari Aceh dan Melaka.
Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batu sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana ini merupakan objek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.
Istana Pagaruyung
Salah satu murid ulama Aceh yang terkenal Syaikh Abdul Rauf Singkil (Tengku Syiah Kuala), yaitu Syaikh Burhanuddin Ulakan, adalah ulama yang dianggap pertama-tama menyebarkan agama Islam di Pagaruyung.
Pada abad ke-17, Kerajaan Pagaruyung akhirnya berubah menjadi Kesultanan Islam. Raja Islam yang pertama dalam tambo adat Minangkabau disebutkan bernama Sultan Alif.
Islam juga membawa pengaruh pada sistem pemerintahan Kerajaaan Pagaruyung dengan ditambahnya unsur pemerintahan seperti Tuan Kadi dan beberapa istilah lain yang berhubungan dengan Islam.
Penamaan negari Sumpur Kudus yang mengandung kata kudus yang berasal dari kata Quduus (suci) sebagai tempat kedudukan Rajo Ibadat dan Limo Kaum yang mengandung kata qaum jelas merupakan pengaruh dari bahasa Arab atau Islam.
Selain itu dalam perangkat adat juga muncul istilah Imam, Katik (Khatib), Bila (Bilal), Malin (Mu'alim) yang merupakan pengganti dari istilah-istilah yang berbau Hindu dan Buddha yang dipakai sebelumnya misalnya istilah Pandito (pendeta).
Pengaruh kerajaan Pagaruyung melingkupi hampir seluruh pulau Sumatera seperti yang ditulis William Marsden dalam bukunya The history of Sumatra (1784).
Beberapa kerajaan lainnya di luar Sumatera juga mengakui kedaulatan Pagaruyung, walaupun bukan dalam hubungan pemberian upeti.
Ada sebanyak 62 hingga 75 kerajaan kecil di Nusantara yang menginduk pada Pagaruyung, yang tersebar di Filipina, Brunei, Thailand, dan Malaysia, serta di Sumatera, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat di Indonesia.
Hubungan tersebut dibedakan berdasarkan gradasi hubungan, yakni sapiah balahan (garis keturunan perempuan), kuduang karatan (garis keturunan laki-laki), kapak radai, serta timbang pacahan yang merupakan keturunan kerajaan.(Sumber Internet)
_______________
_______________
Jom berniaga untuk meneruskan kerjaya nenek moyang kita dalam mendaulatkan ekonomi Islam di bawah Kerajaan Melayu Islam.
Alam Melayu adalah jajaran di barisan belakang dunia Islam. Islam mula sampai di Acheh , turun ke Melaka dan seluruh alam Melayu.
Malangnya apabila kerajaan Turki Uthmaniah sukar dijatuhkan pihak penjajah, mereka turun ke alam Melayu, dan cuba menjajah dengan tipu muslihat.
Jatuhlah kerajaan Melaka di tangan Portugis, kemudian Belanda diikuti Inggeris.
Para ulama' bersama sultan menentang penjajah . Sultan yang bersama ulama' menentang penjajah ialah Tuan Ali Haji dari Sulawesi, Diponegoro , Sultan Diponegoro daripada Jogja Indonesia, Sultan Abdul Samad Selangor, Sultan Zainal Abidin , ini antara Sultan yang menentang penjajah.
Mereka berusaha mengambil balik kerajaan Melayu Islam Melaka . Semangat dan kefahaman Islam dan rumpun Melayu kuat pada waktu itu, maka datanglah orang-orang Jawa ke Johor, orang Bugis daripada Sulawesi , orang Banjar daripada Kalimantan , orang Minangkabau daripada Sumatera, orang Acheh ke Tanah Melayu berjuang menghalau dan menentang penjajah.
Sampai hari ini ada keturunan Jawa , Bugis , Banjar , di Johor , Negeri Sembilan , Perak ; Kedah ramai orang Acheh. Kawasan orang Bugis di Melaka dikenali dengan nama Tambak Bugis.
______________
Alam Melayu adalah jajaran di barisan belakang dunia Islam. Islam mula sampai di Acheh , turun ke Melaka dan seluruh alam Melayu.
Malangnya apabila kerajaan Turki Uthmaniah sukar dijatuhkan pihak penjajah, mereka turun ke alam Melayu, dan cuba menjajah dengan tipu muslihat.
Jatuhlah kerajaan Melaka di tangan Portugis, kemudian Belanda diikuti Inggeris.
Para ulama' bersama sultan menentang penjajah . Sultan yang bersama ulama' menentang penjajah ialah Tuan Ali Haji dari Sulawesi, Diponegoro , Sultan Diponegoro daripada Jogja Indonesia, Sultan Abdul Samad Selangor, Sultan Zainal Abidin , ini antara Sultan yang menentang penjajah.
Mereka berusaha mengambil balik kerajaan Melayu Islam Melaka . Semangat dan kefahaman Islam dan rumpun Melayu kuat pada waktu itu, maka datanglah orang-orang Jawa ke Johor, orang Bugis daripada Sulawesi , orang Banjar daripada Kalimantan , orang Minangkabau daripada Sumatera, orang Acheh ke Tanah Melayu berjuang menghalau dan menentang penjajah.
Sampai hari ini ada keturunan Jawa , Bugis , Banjar , di Johor , Negeri Sembilan , Perak ; Kedah ramai orang Acheh. Kawasan orang Bugis di Melaka dikenali dengan nama Tambak Bugis.
______________
PUSAT DAGANGAN PULAI
PEJABAT URUSAN
ADMIN
ADMIN
NO 1 A. TINGKAT 1, BANGUNAN PUSAT DAGANGAN PULAI, KM 16, JALAN PULAI PANTAI, 77300 , MERLIMAU , MELAKA
No comments:
Post a Comment